salahkah…

20 12 2008

dia masih merenung sore hari itu.

sore itu di sebuah kamar kos-kosan semi permanen, berdinding triplek. balasan surat dari ibunya dibaca lagi berulang-ulang…ibunya mengatakan kalo kiriman uang untuk biaya hidupnya selama sebulan bakalan terlambat atau mungkin tidak ada…

sepertinya dia masih kurang percaya atas isi dari surat ibunya itu.

3 lembar uang pecahan lima ribuan diselipkan ibunya. sepertinya ibunya mengerti bahwa saat itu dia sedang tidak punya uang sepeserpun.

dua hari kemudian, dia membuka buku tempat dia menyimpan 3 lembar uang yang diselipkan sang ibu di dalam surat balasan. hari ini tinggal 1 lembar pecahan lima ribuan. langit diluar sudah mulai gelap. perutnya sudah mulai keroncongan, maklum dari tadi pagi hanya diisi sebungkus mie instan. saat dia mengambil uang tersebut dia melihat ada yang aneh atas uang tersebut. ternyata uang tersebut tidak utuh, alias ada bagian yang terpotong. yang pasti sisa potongannya tidak dikirm juga oleh ibunya. artinya uang tersebut cacat…!!!

“…gawat…!!” pikirnya, “bisa tidak makan nih, mana ini uang terkahir pula..” dia pun berpikir keras, memutar otaknya…bagaimana caranya agar dia bisa mengisi perutnya dengan sepiring nasi hangat dengan sayur lodeh kesukaannya dan sepotong tempe.

akhirnya dia menemukan akal. jalan keluar telah ditemukan. bergegas dia keluar dari kamar kos. hanya mengenakan celana pendek, kaos oblong dan bersandal jepit. di bergegas menelusuri lorong menuju jalan raya di depan sana.

langit sudah gelap. tapi masih ada keragu-raguan atas rencananya. sempat dia hendak membatalkan rencananya itu, tapi bunyi keroncong di perutnya akhirnya membulatkan tekad dia untuk melaksanakan rencananya tersebut.

segera tangannya menggapai, mencegat bemo yang kebetulan lewat didepannya. lalu dia segera naik, kebetulan cuman dia sendiri penumpang di atas bemo itu. lampu di dalam bemo begitu temara kalo tidak  boleh dibilang cenderung gelap. “…stop disini, pak…” serunya kepada si sopir bemo setelah bemo berjalan beberapa ratus meter dari tempat dia naik. lalu dia merogoh saku celananya, dan mengeluarkan selembar uang pecahan lima ribuan yang cacat tadi. nah, ini dia bagian yang paling menegangkan…!!!

rupanya kondisi yang temaram di “kokpit” bemo tadi memberikan keuntungan buatnya. sopir bemo tadi mengembalikan uangnya sebesar Rp. 4.500. ya…ongkos jarak dekat kala itu cuman lima ratus rupiah saja.

dia pun bergegas masuk ke dalam lorong yang ada disitu. langkahnya sengaja di percepat, dalam hatinya dia memanjatkan doa “…Ya Tuhan, tolong jangan sadarkan sopir bemo tadi kalo dia telah menerima uang yang tidak utuh…amiiinn…” beberapa saat kemudian dia melambatkan langkahnya. tidak ada teriakan dari sopir bemo tadi karena menerima uang yang cacat.

lalu dia mampir di sebuah warung kecil. dikeluarkannya sebuah uang logam limaratusan hasil dari kembalian naik bemo tadi. dibelinya 2 batang rokok kretek. lalu di bakarnya sebatang dan dihisapnya dalam-dalam…

hatinya berkecamuk. rasa lapar nya sudah hilang, berganti dengan kegelisahan di hatinya…

“Ya Tuhan, salahkan perbuatan saya atas sopir bemo tadi…??”

Malang, pertengahan tahun ’94

//teke407


Aksi

Information

28 responses

20 12 2008
Hejis

Saya kira karena ia terdesak rasa lapar perbuatan itu bisa dimaklumi walaupun ada sedikit “dosa” di situ. Inilah contoh peristiwa yang membuat seseorang dissonance (bimbang) mana yang harus ditentukan. Jika pun sudah dipilih satu langkah maka akan tetap menyisakan ketidak-nyamanan. Sebetulnya bisa saja ia ke bank pemerintah untuk menukar uang yang rusak itu. Cuma karena berbagai alasan hal itu tidak dilakukan. Doa saya semoga sopir bemo yang menerima uang cacat tadi dapat membelanjakannya sehingga ia tidak rugi. Uang yang rusak tetap bisa dibelanjakan dan akan diganti yang baru oleh Bank Indonesia. .. wah kayak yang ahli aja ya bang? Salam kenal, salam hangat!

20 12 2008
Rita

Bru baca paragraf pertama….. hmmmm jangan-jangan, si “Dia” itu yang punya……lanjut baca…
Dalm hal ini gak adil kan kalo bersimpati ma tukang ojeg yang nerima duit soek.. Pada sipemuda yang perutnya udah keroncongan dan uang itu lah satu2nya?? kayaknya dia yang lbh dulu harus mendapatkan simpati alasannya karena uang soek itulah satu2nya untuk mempertahankan hidup (selamat dari kelaparan maksudnya) sementara si tukang ojeg, saya rasa, siuang sobek bukan satu2nya pelanggan pada hari itu jadi dia cuma rugi 4500 +500 untuk jasa… Toh esok dia dapat kembali menawarkan jasanya untuk mendapatkan uang setidaknya sebagai ganti atas kerugian kemarin malem… Utuk urusan dosa biarlah itu tergantung dari niat ( saya sakin gak ada niat untuk merugikan tukang ojeg melainkan sekedar berjuang demi rasa lapar) .Tuhan Maha Penyayanglah yang menetukan… Tuhan Maha Mengetahui setiap kesulitan hambaNya dan Dia Maha Pengampun..

20 12 2008
setiawan wira

hehehe cerita sederhana tapi jelas sering terjadi sama kita semua, saya aja juga pernah jadi lelaki muda itu 🙂

salah atau nda itu tergantung niat menurut saya, yang jelas semua punya karmanya sendiri..sopir bemo itu punya karma sendiri yang membuat dia lah yg menjadi penerima uang cacat tsb..laki laki tadi? dia juga akan menerima hasil dari yg dia tanam sendiri..benih yang ia tanam tadi benih bagus atau buruk, hanya dia yang tahu dan hanya dia yang akan menuai hasilnya

tukeran link sekalian ya mas bonar 🙂

salam

dunianyawira

20 12 2008
Farrel

Kadang dalam keadaan terjepit, orang bisa melakukan apa saja walopun terkdang yang dia lakukan adalah dosa. Tapi yang sangat disayangkan, dari cerita tersebut, dia berbohong hanya untuk 2 batang rokok…

20 12 2008
randualamsyah

Aduh…* Celingak-celinguk*, siapa yang dorong saya tadi? Tempat apa ini koq bagus betul. Nanti kesini lagi ah *ngeloyor pergi*

20 12 2008
geRrilyawan

Kalo nanyanya salah atau nggak…ya tetap salah mas bonar, kalo menurut saya. memang dalam kondisi kepepet kayak gini sering kita dihadapkan pada pilihan untuk melakukan hal yang salah atau benar untuk melanjutkan hidup, kadang hal yang benar itu justru sangat sulit dilakukan, jadi kita memilih yang salah karena lebih mudah. dan kadang juga pilihan-pilihan yang terpapar di hadapan kita justru yang kemungkinannya mudah-mudah saja….hehehe tapi kalo masih ada rasa bersalah sih masih bagus (masih ada tuh hati nuraninya…).
yang kebayang sama saya jadi…itu sopir angkot nantinya setelah sadar akan melakukan hal yang sama seperti yang mas bonar lakukan ke orang lain (tukang rokok misalnya)…..hehehe jadi efek berantai nih…

20 12 2008
Singal

Jelas dong salah…hehehe… sayapun ketika masih kuliah, makan di warung selalu minta nasi setengah, lalu silap mata langsung membenamkan sepotong daging dibawah nasi itu, kemudia pura-pura ambil tempe satu, tahu satu.
Selesai makan, kita tanya, “berapa bu?!… nasi setengah, tempe atu, tahu atu”
Namun si tukang warung saya rasa tau kelakuan kita itu.

21 12 2008
wyd

kalau saya sih lebih tenang kalau keroncongan di rumah daripada menerima 4500 dari si sopir bemo yang mungkin juga amat membutuhkan 5000 peraknya

21 12 2008
namakuananda

apakah si anak tahu maksud ibunya mengirim uang yang robek?
padahal pertanda itu sengaja dikirim sang Ibu untuk …… (yang tau ibunya)

Kalo sempet bikin cerita sambungannya mas, biar seru, rahasia apa yang akan terkuak dari cerita ini.

pasti salah tindakan anak itu karena mementingkan ego semata, bagaimana jika ternyata setoran uang bemo kurang, apakah hal sama akan dilakukan sopir tadi? Jadinya kek main domino.

21 12 2008
Nafi' Abdul Hakim

he..he.he..
kok bisa lho robek…
jadi bingung…
ya laen kali gk usah dilakuin lagi Mas…takutnya kena………..?

21 12 2008
nafisblog

tahun segitu masih murah ya naik bemo. dari rumah aku aja ke sekolah naik angko bayarnya 5000. tapi aku sering nipu tukang angkot saat gak punya duit! hehehe!

21 12 2008
uki21

salam kenal mas..

21 12 2008
cutemom cantik

yaah..sebenarnya salah siy..tp asal ga diulangin lg ya gpp…aku dulu pernah makan mie ayam lupa bayar disekolah, coz rame bgt n udah gitu dah kenal akrab…lama kelamaan sering begitu

21 12 2008
uki21

Keadaan yang sangat kompleks, semoga mas bisa bertemu dengan tukang bajai tersebut, atau memohon ampun sama Tuhan.
semoga dosa kita semua di ampuni

21 12 2008
dewi

SALAH!!!!
apalagi duitnya nggak dipake langsung buat beli makan tuh, masih NGEROKOK pula…
:mrgreen:

22 12 2008
JelajahiDuniaEly

kisah nyatakah ? 😉

22 12 2008
Indah Sitepu

ito..

segera ke blogku yah..

minta alamat pengiriman..

thx

22 12 2008
cutemom cantik

bang bonar..sampaikan ucapanku selamat hari ibu buat istri tercintanya yah

22 12 2008
okta sihotang

cerita2mu alur mundur semua ya pra…
mantraaap pra, jadikan blog ini sebagai buku ceritamu 😀

22 12 2008
*hari

ngga salah, hanya saja apa ngga ada cara lain selain itu? yang tidak merugikan orang lain, mungki bisa ngutang dulu di warung..

23 12 2008
langitjiwa

gak salah,mungkin pak supir dgn diberinya uang 5000 yg sedikit cacat,akan membawa hikmah baginya.
Dan dgn dikirimnya uang utk pemuda itu akan membawa hikmah juga baginya,bila Orang tua mencari uang itu tdk mudah.

23 12 2008
Nyante Aza Lae

klo rokoknya samsoe dan atawa mild..sama dunkk dgn rokok dq..he..he

23 12 2008
s4v4nn4

gak menutup kemungkinan…itu bisa terjadi pada siapa aja….kalo lagi laper…..kadang bisa lupa diri……apapun bisa di lakukan…..juga menghalalkan segala cara….kalo kata aku…ya salah….nanti sopir bemo itu melakukan hal yg sama…..dan begitu seterusnya…..jadi semacam…lingkaran ya….berakhir…sampe uang itu robek beneran…..salam kenal bang!!

23 12 2008
tuyi

Nga’ salah kok Bang…..

24 12 2008
dessy

pasti salah……:P
apalagi kalo inget mas Bonar waktu itu yang masih suka m###m dkk….brati sisa uangnya da kemungkinan untuk beli m#$#m di pak gendut ya mas….:D

28 12 2008
mew da vinci

ya jelas salah dunk.. hehehe…
saya rasa tukang bemo tadi tahu tentang uang cacat itu.

masalahnya saya juga pernah begitu.
waktu saya smp kelas 3, saya habis pulag les. jarak yang saya tempuh buat pulang lumayan jauh, dari depok ke bojong gede.
waktu itu kereta habis, adanya cuma angkot.
tadinya saya pikir cukup dengan uang 1000 saya. saya naik angkot dari depok ke citayam bayar 500. pas dari citayam ke bojong gede itu yang kelimpungan. sisa uang yang saya kira cuma 500 itu ternyata cuma 100.

waktu bayar ke supirnya, sengaja saya jatuhkan uang 100 rupiah itu trus buru-buru kabur. bisa jadi serupa ya?

kepepet memang, tapi tetap salah. 😆

6 01 2009
togi sianipar

kalo tadinya yang ketipu orang kaya,hmmm kayaknya kejadian itu bisa dibenarkan 🙂
tapi ini tukang bemo..??? tragis sekali bro, dia malah jadi rugi 5500 rupiah. bayangkan sudah secapek apa dia mengayuh bemonya untuk mendapatkan uang segitu. intinya tetap aja perbuatan itu salah :), hehehehe

7 01 2009
dudi

hahahaha.. itu kesalahan elu kek. harusnya elu tinggal dateng ke impala aja. *ngenger mode on*. jadi gak perlu berpura-pura tuker duit :)).

makanya jangan keseringan ke pak gendut kek 😛

Tinggalkan Balasan ke geRrilyawan Batalkan balasan